YAHUDI DAN SEPOTONG ROTI
Suatu hari Nabi Isa berjalan bersama seorang Yahudi. Isa hanya membawa sepotong roti, sementara itu si Yahudi membawa dua potong. “ Maukah kamu berbagi roti yang satu lagi denganku?” kata Isa.
Setelah menjawab mau, si Yahudi menyesal begitu tahu Isa hanya membawa sepotong roti. Lalu diam-diam dia makan sepotong roti itu ketika Isa sedang shalat. Selesai shalat, Isa bertanya, mana roti yang satu lagi?” Si Yahudi menjawab, “wah, saya hanya bawa satu roti, kok”.
Ditengan jalan, mereka bertemu orang buta. “Bagaimana kalau orang buta ini saya sembuhkan?” kata Isa pada si Yahudi. Ditengah keheranannya karena Isa mampu menyembuhkan orang buta, si Yahudi tetap berbohong ketika Isa sekali lagi bertanya tentang roti.
Lalu keduanya pergi lagi dan bertemu seekor Kijang. Isa menangkap , menyembelih, serta memakan bersama-sama. Selesai makan Isa berkata pada tulang-belulang Kijang itu, “bangunlah!” Dengan ijin Allah, Kijang itu hidup kembali. Si Yahudi tecengang lalu Isa berkata, “Siapa makan roti ketiga tadi?” Si Yahudi menjawab, “betul saya tidak memakannya, saya hanya membawa satu.”
Keduanya melanjutkan perjalanan sehingga melewati kampung yang sudah hancur. Dekat kampung itu ada tiga benda yang menyerupai batu besar yang terbuat dari emas. Isa berkata, “Satu batu buat saya, satu buatmu, dan satu lagi buat pemilik roti yang ketiga tadi. “Mendengar itu si Yahudi berkata, “Sayalah pemilik roti yang ketiga itu, saya memakannya ketika kamu sedang shalat.” Nabi Isa lalu berkata, “Ambillah, semuanya untuk kamu.”
Sepeninggal Isa, datang tiga perampok merampas batu emas tersebut dan membunuh si Yahudi itu. Dua, dari tiga perampok ini , karena serakah, lalu bersepakat membunuh temannya yang disuruh membeli makan. Sementara itu, orang yang disuruh membeli makan itupun serakah, lalu ia menaburi racun pada makanan kedua temannya. Setiba di tempat ia membawa makanan beracun kedua temannya itu membunuhnya lalu keduanya makan makanan beracun itu sampai akhirnya ketiganya mati.
Nabi Isa melewati kembali tempat itu. Begitu melihat empat mayat teronggok di sana, ia berkata, “Demikianlah dunia memperlakukan pemburunya, maka hati-hatilah terhadapnya.”
(Adopted by Republika)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar