ANAK-ANAK KITA
Masa depan apa yang mewujud pada bangsa
kita? Gambaran kedepan macam apa yang
terjadi pada umat ini? Kalimat tanya itu acap mengemuka jika kita punya sedikit
perhatian pada hal di luar kepentingan diri sendiri.
Tak sulit sebenarnya menjawab
pertanyaan itu. Allah telah memberikan resep universal yang berlaku sejak masa
para rasul hingga zaman kontemporer kini untuk membangun masa depan suatu
bangsa. Resep universal itu perhatikan anak-anak kita. Perhatian itu perlu
dimulai sangat dini, bahkan sebelum jasad sang anak dibentuk, dan sebelum jiwa
dihembus kedalam jasad itu. Do’a agar Tuhan member keturunan yang baik
ditekankan dan dipanjatkan berulang-ulang
“Rabbi, hablil minladunka dzurriyatan thayibah”.
Setelah itu kitapun perlu mengawal
“pengembangan diri anak-anak itu. Kita
perlu menjadi seperti yang diistilahkan
oleh Khalil Gibran sebagai busur kokoh yang dapat melesatkan anak-anak kita
kedepan. Merekalah yang akan menapaki jalan masa depan. Mereka perlu sentuhan
lembut yang akan menjadi cetakan bagi
terbentuknya pribadi tangguh.
Berbagai kata-kata bijak memberI tahu
sentuhan apa yang diperlukan anak-anak itu. Juga kata-kata bijak berikut ini :
1. Jika
anak hidup dalam kritik , ia belajar mengutuk.
2. Jika anak hidup dalam kekerasan ia belajar
berkelahi
3. Jika anak hidup dalam pembodohan, ia belajar
menjadi pemalu.
4. Jika anak hidup dalam rasa dipermalukan, ia
belajar terus merasa
bersalah.
5. Jika anak hidup dalam toleransi, ia belajar
menjadi sabar.
6. Jika anak hidup dalam dorongan, ia belajar
menjadi percaya diri.
7. JIka anak hidup dalam penghargaan, ia
belajar mengapresiasi.
8. Jika anak hidup rasa adil, ia belajar
keadilan.
9. Jika anak hidup rasa aman, ia belajar yakin.
10. Jika
anak hidup dalam persetujuan, ia belajar
menghargai diri
sendiri.
11. Jika
anak hidup dalam rasa diterima dan persahabatan. Ia belajar
mencari
cinta diseluruh jagat.
Kita tentu tak ingin anak-anak menjadi sosok pengutuk, pengelahi,
rendah diri, juga selalu merasa bersalah dengan dirinya sendiri. Tak akan tegak
suatu bangsa atau suatu umat yang
memiliki karakter seperti itu. Kita tentu ingin menjadi bangsa dan umat yang
berkeyakinan teguh, bahagia, percaya diri, sabar, menghargai yang lain, serta
bergelimang cinta berkat-Nya.
“Hari ini harus lebih baik dari hari
kemarin,” sabda Rasul. Esok tentu harus lebih baik dari hari ini. Mengias
prinsip itu, maka generasi esok haruslah lebih baik dari ganerasi kini. Sebuah
harapan yang tak sulit terwujud jika kita sungguh-sungguh memberikan hati pada
anak anak kita.(Adopted
by Republika)
Buat anak-anak yang baru saja lulus ujian SMA, saya ingin ucapakan selamat atas keberhasilannya semoga kalian dapat melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi, namun bagi yang berniat untuk kerja setelah lulus juga ibu ucapkan semoga sukses ditempat kerja. Hadapilah tantangan didepanmu dengan tegar dan selalu ingat, berdo'a pada-Nya agar Ia senangtiasa melindungi, meredhohi segala aktifitas yang kalian lakukan.Gapailah cita-citamu setinggi langit dan ubah dunia ini lebih baik dan bermamfaat untuk banyak manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar